Pertemuan ini menjadi penting karena para peserta yang tersisa akan menjalani proses verifikasi pada Materi Point 5, yaitu kemampuan membuat hasta karya minimal 6 macam. Dengan mengusung tujuan untuk mempersiapkan calon pramuka terbaik, Kwarran Cipanas telah melakukan evaluasi ketat terhadap berbagai aspek sebelumnya, yakni:
- Menjadi contoh Pramuka yang teladan di golongannya.
- Sudah menyelesaikan SKU di golongannya.
- Memiliki minimal 5 macam Tanda Kecakapan Khusus (TKK), dengan sekurang-kurangnya 2 macam tingkat utama dan 3 macam tingkat madya.
- Dapat berkomunikasi menggunakan salah satu bahasa internasional.
Saat ini, evaluasi memasuki Materi Point 5, yang fokus pada keterampilan hasta karya. Peserta dituntut untuk dapat membuat minimal enam macam hasil kerajinan tangan sebagai bukti kreativitas dan keterampilan praktis mereka.
Awalnya, terdapat 28 peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan ini. Namun, seiring dengan proses seleksi dan verifikasi yang ketat, jumlah peserta yang bertahan kini menjadi 26 orang. Penurunan ini menunjukkan betapa selektifnya tahapan yang dilalui, sekaligus menggambarkan dedikasi yang dibutuhkan untuk mencapai gelar Pramuka Garuda, prestasi tertinggi dalam gerakan Pramuka.
Dengan sisa dua peserta yang gugur, Kwarran Cipanas tetap optimis bahwa mereka yang tersisa akan menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Kami berharap peserta yang telah sampai pada tahapan ini benar-benar siap menjadi Pramuka Garuda, bukan hanya dari segi pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang mereka miliki," ujar salah satu pembina Kwarran Cipanas.
Kegiatan yang berlangsung dengan penuh semangat ini menjadi momen penting bagi para calon Pramuka Garuda untuk membuktikan diri sebelum dilantik secara resmi.
—
Penulis: Tim PUSINFO Kwarran Cipanas
0 Comments